Jumat, 27 Agustus 2021

Roda Kehidupan

 

                                    

Mulai hari ini aku harus berani bilang pada diri sendiri; stop tidak jalan

Berhenti untuk sejenak tarik kekang kendali memupus angan dan impian

Meski tidak nyaman, toh akhirnya harus tunduk pada kenyataan

Dunia ini sejatinya hanya kefanaan

Yang ada aksioma rumus perubahan dan dogma ketidaksempurnaan


Kau tahu setengah abad lalu kau adalah baby

Kau tumbuh menjadi curcaci 

Kau kemudian  menjadi  berandalan dan selalu merasa sok jagoan

Kau selalu mengganggap diri  yang paling benar dan harus menang

Kau selalu dihantui rasa haus, lapar, dan tidak pernah puas akan semua keadaan


Senang ketika ada kekacauan, bangga ketika ada perselisihan

Otak selalu berontak karena tidak tahu cara keluar dari belenggu ketidakberdayaan

Sulit mengakui, apalagi mengatakan  sebuah kegagalan

Dalam lubuk hati terdalam ada ketakutan keluar dari kenyamanan

Kepura-puraan mengangkangi kekuatan nalar, kesemuan dari rasa aman


Tidur lelap tidak asyik tanpa adanya bumbu-bumbu mimpi

Karena besuk bangun pagi akan kehabisan cerita rekaan pemantik imajinasi 

Mengapa sih semua orang harus susah-payah merengkuh pendidikan tinggi?

Toh akhirnya tidak selalu beriring dan berkorelasi dengan khitah rejeki

Titah bumi harus melakoni putaran waktu abadi, siang selalu berganti malam hari


Dalam kehidupan terlalu sering ditemui persimpangan jalan dan harus berhenti

Persimpangan tanpa rambu memaksa harus  menoleh kebelakang, kanan, dan kiri

Kadang-kadang takut dan cemas untuk terus  maju dan melaju nir henti 

Rasanya perjalanan ini semakin jauh, tapi semakin sulit menemukan titik tujuan untuk berhenti

Harapan terbesar  diujung akhir perjalanan nun jauh di sana, terjawab seluruh list ujub mimpi-mimpi.

(5u7o Penghujung Agustus 2021)



Tidak ada komentar:

Muntilan - Betlehem "van Java", Magnet Dua Kota Beda Budaya

                                                                       Kolese Franciscus Xaverius (SMAPL) Van Lith (Ist) Kota Muntilan mend...