Bagi bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan sesama yang berbeda (SARA) bukan sesuatu yang asing karena realitas Bangsa Indonesia terdiri dari aneka-ragam: suku, agama, ras, dan antar golongan. Bahkan, itu sudah dideklarasikan oleh para founding fathers dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Kini suka atau tidak suka, rakyat Indonesia, bahkan dunia dipaksa untuk berdampingan dengan Pandemi Covid-19. Ini lebih beresiko untuk individu masing-masing jika tidak ingin terpapar yang bisa berujung di ruang ICU rumah sakit atau justru cepat-cepat mendiami rumah masa depan 2.5 kali 1.5 meter persegi, alias taman pemakaman.
Pemerintah sepertinya sudah sangat kewalahan karena jumlah positif Covid-19 hingga akhir bulan Agustus 2021 sudah mencapai 4 juta jiwa lebih. Korban meninggal juga menjadi rekor dunia telah mencapai sekitar 130 ribu jiwa. Jumlah itu yang tercatat satgas yang tidak tercatat dipastikan juga tidak sedikit.
Selama 18 bulan pemerintah dan rakyat berjuang melawan penyebaran Covid-19, belum menunjukkan tanda-tanda berhasil mengenyahkan Covid-19 dari bumi Indonesia. Menengok negara Jiran Singapura secara tegas sudah memproklamirkan diri, bahwa mereka telah menyiapkan new normal versi mereka sendiri.
Negara kota itu, telah melakukan vaksinasi terhadap sebagian besar warganya (80 persen lebih), toh belum bisa sepenuhnya mampu mengatasi masalah pandemi. Pemerintah Singapura sudah malahan telah memposisikan pandemi Covid-19 sebagai penyakit endemi yang dipastikan akan bertahan lama.
Membandingkan negara Indonesia dengan Singapura dalam vaksinasi Covid-19 pasti akan jomplang. Jumlah penduduk Indonesia sangat besar dan lingkupnya sangat luas, belum lagi kekuatan finansial untuk penanggulangan pandemi juga sangat terbatas. Negri Singa hanya berpenduduk sekitar 5,7 juta jiwa, tidak berdaya melawan kedigdayaan Covid-19.
Apa yang akan terjadi dengan bangsa Indonesia yang jumlah penduduknya sebanyak 270 juta jiwa lebih, tersebar dari ujung barat Pulau Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote. Sepertinya tinggal tunggu waktu saja, kapan pemerintah Indonesia akan mengerek bendera warna putih – tanda sudah menyerah kalah.
Upaya pemerintah Indonesia dalam vaksinasi Covid-19 massal --tahap satu dan dua-- masih jauh dari target membentuk herd immunity dengan target aseptor mencapai 70 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 180 juta jiwa. Belum lagi upaya pencegahan penularan melalui kegiatan 3T (test, tracing, treatment) yang digencarkan pemerintah teryata masih bolong sana-sini. 5u7o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar